Breaking News

Senin, 23 Januari 2017

UMUR BIOLOGIS VS UMUR KONTRIBUSI


Setiap dari kita insya Allah pasti pakai jam tangan, dan setiap dari kita pasti akan mengatur waktu kita. Ternyata, tentang jam ini, tentang waktu ini, ada ceritanya. Salah satunya yang disampaikan oleh Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii, beliau mengatakan : “Innamal umr, umron, al umr al jasadi, wal umr al ilmi wal musahabah, sesungguhnya waktu itu ada 2 jenis, yang pertama adalah waktu atau umur kita sesuai dengan akte lahir alias umur biologis, dan yang kedua adalah umur kontribusi, umur ilmu dan umur partisipasi kita di masyarakat”.

Nah sekarang kita tinggal bertanya, bagaimana dengan umur kontribusi dan umur partisipasi kita. Mungkin umur kita secara biologis sudah mencapai 45 tahun, secara KTP (biologis) sudah mencapai 45 tahun. Tetapi selama 45 tahun ini, kita dan termasuk saya sendiri jarang membaca buku, membaca kalau pas mau ujian saja atau pas mau ngajar saja, atau mungkin tidak pernah membaca buku sama sekali (hanya sibuk copy paste di sosmed), kita jarang membuka disiplin ilmu kita, apakah akutansi, hukum, bahasa, demikian juga ilmu-ilmu yang lain, kita jarang menambah keilmuan kita, kita-pun, jarang membaca buku-buku agama dan firman Allah. Kalau ada yang minta sumbangan ke tempat kita, kita katakan “mohon maaf”, kalau ada orang lain yang terkena musibah, kita-pun lambat untuk membantu.

Boleh jadi, umur kita sudah mencapai 25 tahun secara KTP (biologis), tetapi umur ilmu kita ternyata baru 15 tahun…! tetapi sebaliknya, bisa jadi umur kita itu baru 18 tahun, tetapi tiada hari tanpa Al-Quran, tiada hari tanpa membaca, tiada hari tanpa memberi sekalipun hanya 1000 atau 500 rupiah dan tiada hari tanpa berpartisipasi di lingkungan kita, mungkin walaupun umurnya 18 tahun, dia secara kontribusi sudah mencapai 25 tahun.

Salah satu contohnya, tidak ada kaum muslimin yg tidak mengenal Imam Al Ghozali, kira-kira Imam Al Ghozali itu umurnya berapa tahun ? ternyata secara biologis, Imam Al Ghozali itu umurnya hanya 55 tahun, tetapi secara keilmuan beliau masih hidup hingga hari ini, bahkan insya Allah masih hidup sampai yaumul qiyamah.
Contoh yang lain, semua pesantren atau bahkan kita semua pasti mengenal Imam Nawawi, kira-kira umurnya berapa tahun ? ternyata hanya 45 tahun, tetapi karena beliau berkontribusi, karena menulis, beliau masih hidup sampai hari ini.

Tidak usah jauh-jauh, Buya Hamka, sudah lama meninggal, tetapi karena beliau menulis, karena ada tafsir Al Azhar, karena ada masjid, karena ada sekolah, beliau masih hidup sampai hari ini dan insya Allah masih hidup sampai yaumul qiyamah.
Orang yang malas dan pasif mungkin saja umurnya sudah 40 tahun..! tetapi karena dia malas pasif, umur kontribusinya mungkin hanya 20 tahun atau bahkan hanya 10 tahun.

Nah kita tinggal bertanya, berapa umur kita secara biologis dan berapa umur kita secara kontribusi.  Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by GusDarMeDia